Di
balik kerumunan orang-orang yang penuh sedih, sosok itu berdiri kaku, mencoba
mengintip dari sela-sela tubuh yang terbalut setelan hitam tanda berkabung.
Sosok tadi seorang laki-laki tua dengan kaca mata bundar berlenca tebal bergagang coklat. Dari balik kaca matanya, terlihar
warna putih kemerahan yang bercampur dengan cairan hangat membentuk kaca-kaca
kesedihan. Tatapannya megarah pada sosok perempuan tua seumuran dengannya yang
berdiri paling depan dengan tangis tersedu yang terdengar jelas. Tangisan
kehilangan.