Tersangka N tidak tertangkap tapi di temukan mati di Pakistan

Cerita ini hanya fiksi yang berbalutkan fakta-fakta, apa bila ada kesamaan dalam cerita ini dengan kejadian nyata maka, itu semata-mata hanyalah ketidak senghajaan belaka.

____________________

Kamis, 7 Juli 2011

RS Mochtar Riyadi Comprehensive Cancer Center

Sosok lelaki itu jadi perhatian semua orang yang hadir. Jas berwarna biru malam menutupi kemeja putih yang di kenakannya, dasi merah hati melingkar di kerah kemeja yang rapi lalu menjulur ke bawah di balik jas yang terkancing elegan.

[Hendera] BAB 4 / Malam Pertama yang Tertunda

Seharusnya hari itu adalah hari dimana aku melantunkan beberapa kalimat yang merupakan sumpah pertanggungjawaban atas pasanganku. Tapi aku tidak merasakan bahwa aku memang harus mengucapakannya karena saat ini pernikahanku memang benar-benar batal tulen alias berakhir sebelum menikah, sejenis cerai tapi yang ini lebih sakit dari itu.

[Hendera] BAB 3 / Bohong itu Dosa dan sulit

Pulsa habis, telpon rumah jebol diakhir bulan itu tidak apa-apa, tidak usah dipikirkan. Uang bisa dicari tapi untuk hal yang satu ini apapun akan aku lakukan. Ibarat orang yang ingin tenggelam di tengah lautan, bukan emas ,harta dan uang yang di pikirkan akan tetapi sebuah pelampung ataupun ban bekas yang harganya hanyalah 500 rupiah atau bahkan tidak berharga sama sekali.

[Hendera] BAB 2 / Nasib Baik yang tak Mujur

Di tinggalkan pergi oleh kekasih itu sih biasa, di selingkuhkan dengan yang lain itu juga bias tapi bagaimana jika sudah dekat dengan waktu pernikahan tiba-tiba saja salah satu dari pasangan berucap bahwa dia tidak siap dan membatalkan semuanya, lalu hubungan mereka berakhir. Itu namanaya malapetaka!.

[Hendera] BAB 1 / Penterjemah perasaan

Sulit bagiku memahami hidupku ini, coba kita pikirkan bersama apa yang sedang terjadi padaku!. Aku ingin bertanya pada kalian semua apa yang akan kalian lakukan jika seseorang yang kalian sayangi dan cintai tiba-tiba saja menemui kalian, menatap mata kalian dengan tatapan penuh iba, lalu dia berucap “Sayang, kita harus mengakhiri hubungan kita” dia mengucapkan itu dengan wajah tanpa dosa sehingga kita tak bisa memberikan sebuah reaksi yang bisa meluluhkan hatinya dan membuat dia menarik semua ucapannya tadi.

Sepuluh Perintah Tuhan

Aku lah Tuhan, Allahmu!. Itulah kata pembuka yang pertama terukir pada dua loh batu yang dibawa oleh Musa dari gunung Sinai yang merupakan pemberian Tuhan untuk bangsa Israel.

Dalam dua loh batu itu lah perakata keagungan yang menghubungkan Manusia dengan Tuhan dan manusia dengan sesamanya terukir. Kebesaran Tuhan Allah yang tak ada tandingan karena Dia-lah sang pencipta alam semesta ini.