30 Jun 2011

Is found innocent


Di balik kacamata tipis dan transparan itu, kedua bola mata yang masih menelusuri sebuah kebenaran, menatap curiga terhadap penjelasan Yuli yang tidak didasari dengan bukti-bukti.
“Aku hanya ingin kau jujur, aku akan membantumu meringankan hukumanmu, aku butuh kau berkerjasama denganku,” ucap Riki setengah berbisik.

28 Jun 2011

Pak Presiden, maukah anda berjanji untuk Indonesia?


Di atas tempat tidur yang berlapiskan warna putih pucat, sama pucatnya seperti wajah Arif yang menyiratkan penyakit yang sedang di deritanya. Kedua bola matanya bergerak menelusuri setiap dinding ruangan yang juga pucat hingga berhenti pada jendela kaca..
Di dalam benaknya sedang bergumpal banyak keinginan untuk bisa berlari, bermain bola, belajar dan banyak lagi hal lain yang ingin dilakukannya bersama teman-temannya.

24 Jun 2011

Di Saat Badai Sudah Berlalu #2

Dua

April 1935, Batavia

“Dia terluka parah—Kita tidak mungkin meninggalkannya sendiri.”
Bayangan mondar-mandiri terekam di kedua bola mata Robbi yang masih mengabur. Suara langkah kaki pada lantai kayu terdengar berat dan penuh keresahan. Lalu langkah itu berhenti dengan tiba-tiba, disertai dengan suara berat yang akhirnya mengeluarkan sebuah keputusan.

21 Jun 2011

Kemeja Hitam Lukman Sardi


Hujan membawa butiran air yang jatuh melambat, seperti payung hitam yang dibawa oleh orang-orang untuk melindungi mereka, seperti langkah mereka yang menciptakan gelombang serta cipratan air menggenang pada jalan yang tidak rata.
Lukman merasakan dingin, merasakan butiran air yang perlahan menyentuh kemeja hitamnya, tapi dia tidak mendapati kemeja hitam itu basah karena hujan, tidak seperti rambutnya yang basah dan kaku karena udara yang semakin dingin.

19 Jun 2011

Lautan Emosi


Malam baru saja berlalu sedangkan pagi baru ingin bangun dari ketertiduran. Aldi menghentikan motornya di depan rumah tua bertigkat dua. Bagian kiri dinding rumah itu sudah di tumbuhi oleh tanaman ive tapi walau pun begitu halaman yang terlindungi oleh pagar-pagar kayu mengelilingi bagian depan rumah sangatlah terawat. Bunga-bunga dan para bongsai rapi dan menyejukkan. Memberikan pemandangan yang enak dipandang mata.

18 Jun 2011

Di Saat Badai Sudah Berlalu #1



Desember, 1945
50 m dari Desa Bedeng delapan
Perkebunan Teh Kayu Aro, Jambi

“Hidup itu sulit jika tidak ada keyakinan yang berawal dari harapan. Dan aku selalu yakin dengan kenyataan yang menari-nari di dalam angan harapku. Apa yang aku yakini adalah jawaban dari semua kunci ke-penasaranku terhadap bukti-bukti yang terus ku cari. Untuk sebuah obat rindu, untuk sebuah obat hati yang telah lama memilu, untuk sebuah janji dan sebuah intuisi yang aku rasakan.”

Di Saat Badai Sudah Berlalu (Prolog)


Pembuka

Kami hanyalah orang-orang pribumi—seperti itulah mereka memanggil kami, termasuk aku dan semua keluargaku. Kami orang-orang pribumi adalah orang-orang yang dididik atas dasar pengetahuan orang-orang terdahulu kami, mulai dari cara kami bercocok tanam dan memperlakukan banyak hal di tanah kami Nusantara yang subur dan kaya dengan sumber daya alam yang masih menghijau. Dan tidak hanya itu kami hidup di dalam lingkungan yang taat terhadap agama, ramah sesama manusia, menghindari penindasan, mempererat persaudaraan. Dan kami semua hidup di dalam kesederhanaan.

13 Jun 2011

(The Duduls Series) Kalau gundul dapat sepeda


“Iya Mak — tapi rambutnya di potong kayak Jastin Bieber ya mak?,” ucap Alf sambil melepas kuas dan berjalan mendekat kearah Tiyas.
Tiyas Cuma senyum mendengar permintaan Alf yang tidak masuk akal. Gimana ceritanya mau kayak Jastin Bieber sedangkan rambutnya gak panjang bener. “Ganti baju dulu ya dek, kita potong rambutnya di salonnya Mbak Hawa.”
“Nanti aja mak ganti bajunya, kan tar kotor kalau kena rambut, kan habis gunting rambut adek mau main cat lagi.”

12 Jun 2011

(The Duduls Seris) Lahirnya 3 sekawan


Di sebuah puskesmas di bagian kecil dari suatu Negara besar yang terkenal dengan tingkat korupsi terbesar di dunia. Tiga orang ibu-ibu yang bercucur keringat sambil berteriak menahan rasa sakit yang semakin menguat. Tiga orang Ibu itu sedang berada di ruangan persalinan yang sama, beberapa orang bidan sibuk memberikan arahan agar tiga ibu tadi terus berusaha.
Tiga orang bapak yang terlihat gelisah mondar mandir tak karuan di luar ruangan, menunggu kelahiran anak pertama mereka. Dari tiga orang bapak tadi tak ada satu pun yang berani menemani istrinya, suara tangis bayi belum juga terdengar. Kegelisahan semakin memuncak.

10 Jun 2011

Saat Bercinta Itu Sakit [Untuk Pembaca Dewasa]


“Aku mau kau selalu ada di sini bersamaku, kau sudah seperti Ayahku sendiri.”
Laki-laki tua dengan perempuan yang masih remaja berbaring di atas tempat tidur disebuah kamar apartemen, tanpa busana, saling memeluk. Tiba-tiba saja telpon genggam yang ada di atas meja kecil di samping tempat tidur berbunyi.
Laki-lak tua tadi melihat kearah layar telpon genggam, nama istrinya terlihat jelas, membuat dirinya bangkit dengan bergegas, menyingkap selimut dan berdiri menjauh.
“Saya masih di luar kota sayang, hari ini akan langsung pulang.”

9 Jun 2011

Pesut telanjang bisa di bedain mana pesut cewek mana yang cowok!


Ini kisah waktu Alf masih kecil, tapi masih berkesan sampai hari ini. Biasa seperti kisah Alf yang sebelum-sebelumnya. karena Alf memang terkenal dengan ke :dudul: annya. Hari itu kalau aku gak salah ingat adalah hari jum’at, tapi aku ragu sih kalau hari itu hari jum’at, sebab si bapak alias Ass kok gak ngajak sholat jum’at ya???. Ya gak apa lah, mau jum’at, sabtu atau minggu gak ngaruh juga sih, kok aku malah pusing mikirinnya ya?!.
Nah hari itu yang aku gak yakin hari jum’at. Aku dan Ass jalan-jalan ke pelabuhan PNPM entah apa kepanjangan dari nama pelabuhan itu, dulu pelabuhan itu adanya jauh di tengah simpang tiga teluk sungai Mahakam, nah walah sekarang kok malah pindah ke ilir kampung ya?, katanya sih karena lebih mudah kapal merapat.