27 Mei 2011

Alf Jujur = Alf Bodoh

 
Kamu adalah manusia paling kasar yang pernah aku temui seumur hidupku!
Aku adalah Alf dan Alf adalah aku. Termenung mengingat kata-kata yang keluar dari semua mulut mantan kekasihku yang kesekian kalinya. Hanya sebuah kejujuran yang keluar dari mulut sebuah perpisahan dengan mudahnya terjadi, hingga malam yang sama itu terulang berkali-kali, “Ku habiskan lagi malam ini dengan sebatang coklat dan secangkir kopi.”
Cinta 1 :
Aku sebut ini cinta bodoh. Mengapa bodoh karena aku di sebut sebagai orang bodoh di sini. Anggap saja ketika aku di tanya 1 + 3 = 4 tapi aku malah menjawabnya 1 + 3 = 6 – 2. Dan bagi beberapa orang normal (yang menganggap diri mereka normal) menyatakan dengan yakin bahwa 1 + 3 walau di apakan pun hasilnya tetap 4 bukan 6 atau pun 2.
Kebodohanku itu tertular sampai ke hubunganku dengan kekasih ku yang baru berjalan 3 hari. Masalahnya hanya sepele (menurut ku), siang itu dia menelponku dan minta di jemput. Aku adalah tipe lelaki yang cuek dan tidak perhatian, tidak suka hal romantis, tidak suka bicara merayu yang penuh dengan bualan karena bagiku semua itu adalah tindakan manusia bodoh yang sukannya hanya memberikan janji kebodohan belaka (ini menurutku).
Nah ini lah dimana 1 + 3 itu terjadi. Kekasihku minta di jemput aku sedang menonton film dan dia mendesakku untuk menjemputnya.
“Minta jemput sama bapak aja,” ucpku santai.
Tapi tetap saja dia memaksa, jadi aku langsung bilang sama dia.
“Baik aku maupun bapakmu atau pun siapa saja yang punya waktu untuk menjemputmu kan semuanya sama saja, hasilnya kamu akan sampai di rumah. Jadi ngapain harus aku sih.” (peryataan rasional tapi di anggap bodoh oleh sebagian orang).
Karena dia terus mendesakku akhirnya aku mengambil sebuah keputusan, mungkin keputusanku kali ini juga di anggap bodoh oleh sebagian orang. Aku langsung menghubungi bapaknya dan memberitahunya bahwa anaknya ingin di jemput. Alhasil bapaknya langsung mejemputnya.
Besoknya ketika bertemu di depan sekolahnya aku mendapatkan sebuah badai besar yang membuat aku terdiam. Dia marah-marah, mencaciku lalu memutuskan hubungan kami. Ya putus!, itu bukanlah sebuah akhir dari segalannya bagiku.
Walau pun setelah itu aku harus membeli sebatang coklat dan sebungkus kopi untuk menemaniku malam harinya…….dasar cinta bodoh.
Cinta 2 :
Untuk yang kali ini aku sebut ini cinta basah. Mengapa basah karena memang sangat basah, aku merasakan basah yang benar-benar basah. Ini kekasihku yang kedua, cantik, manja, dan sedikkit cerewet…maksudku sangat cerewet.
Kejadian ini terjadi di sebuah rumah makan, waktu itu kami makan siang bersama, kebetulan rumah makan itu penuh dengan orang yang juga sedang makan siang. Hari itu adalah hari ke 2 hubunganku bersamanya.
Kali ini masalahnya juga sepele (menurutku), awalnya dia yang memulai melakukan penilaian terhadapku, katanya (menurutku dia berbohong),
“Kamu itu tampan, tidak suka banyak bicara, tidak suka bergaul dengan orang-orang, cuek, tidak perhatian, tapi romantis dan pengertian.” (harap di garis bawahi : romantis dan perhatian=kata-kata bohong).
Setelah itu dia memaksaku untuk melakukan penilaian terhadap dirinya. Awalnya aku tak mau, takut dia tersinggung, tapi dia terus memaksa jadi aku langsung memulai.
“Cantik, punya banyak teman, hebat dalam menggombal, pernah memiliki seorang kekasih yang memutuskan kamu karena kamu ketahuan berselingkuh, suka dengan barang-barang mahal, seperti yang kau pakai saat ini, dari baju, celana, dompet, tas dan sepatu. Tapi sayang sekali kalung yang kau pakai adalah kalung pinjaman pada temanmu, kamu suka warna yang cerah seperti lipstik yang kau pakai sekarang merah dan sangat mencolok serasa tidak pantas. kau takut dirimu gemuk karena terlihat kau hanya makan sedikit, kau tidak bisa menghargai apa yang kau miliki karena kau meluruskan rambutmu, menggunakan pemutih dan satu hal lagi kau—.”
Belum selesai aku bicara rasa basah itu terasa di wajahku. Segelas air putih disiram kewajahku yang kemudian berlanjut dengan langkahnya pergi meninggalkanku.
Hubunganku berakhir lagi. Semua orang yang ada di rumah makan itu menatap kearahku, tapi aku cuek saja, aku masih diam disana dan menghabiskan makananku.
Seperti biasan malamnya akan di habiskan dengan sebatang coklat dan secangkir kopi.
Cinta 3 :
Yang ini adalah cinta perselingkuhan. Aku tahu aku jadi selingkuhannya dari pacarnya yang adalah teman baikku. Kronis bukan, tapi jika memang seperti itu yang terjadi apa boleh buat. Tapi aku yang memang bodoh (menurut beberapa orang) melakukan kesalahan lagi.
Kekasih temanku itu mengungkapkan isi hatinya dan dengan satainya aku iyakan saja dan terima saja, karena aku memang suka dengannya. Keesokkan harinya ketika aku sedang berjalan bersama sahabatku itu dan juga dirinya aku mulai melakukan hal bodoh.
Di situ aku bertanya pada kekasihnya yang juga kekasihku, apakah dia mencintai sahabatku, dan dengan satainya dia berkata iya. Lalu ku tanyakan pada sahabatku apa dia juga cinta dengan kekasihnya, sahabatku menjawab iya.
Dengan kebiasaan ku aku langsung berucap. Jika kalian saling mencintai mengapa salah satu dari kalian harus melakukan perselingkuhan,
Didepan mereka berdua aku bilang seperti ini.
“Tadi malam kekasihmu mengungkapkan perasaannya padaku dan jujur aku juga suka dengan dia, jadi aku terima saja dia jadi kekasihku!.”
Aku tak mengira kata-kataku itu memicu perdebatan sengit antara aku dengan sahabatku.
“Mengapa kau tega menghianati persahabatan kita?,” ucap sahabatku.
“Aku gak menghianati siapa-siapa, tapi kekasihmulah yang menghianati kamu. Karena aku juga suka dengan kekasihmu, mengapa aku harus memendamnya dalam kebodohan dan kebohonganku.”
Dua hal yang hilang hari itu kekasih dan sahabat. Tapi aku masih bersyukur masih ada dua hal yang menemaniku, coklat dan kopi.
----
Dari ketika cinta yang aku alami itu ku rasa aku selalu berkata jujur dan apa adanya. Lalu mengapa aku seolah-olah menjadi yang paling salah?. Aku bingung jika memikirkannya.
Dari hal itu aku bisa menarik kesimpulan. Ternyata dalam sebuah hubungan mereka lebih suka menjalaninya dalam kebohongan dari pada dalam kejujuran, dan hingga hari ini pun aku masih sama jujur dalam berkata, dan hingga hari ini pun tidak banyak teman yang bisa mengerti aku, dan hingga hari ini pun aku masih tetap jomlo karena hubungan percintaanku hanya bisa bertahan beberapa hari saja, tapi aku tidak pernah berhenti untuk mencoba, karena aku yakin suatu saat nanti pasti ada seorang perempuan yang bisa mengerti aku apa adanya.
Bagi sebagian orang aku adalah manusia yang kasar, tidak suka bergaul, tidak banyak teman dan seorang pendiam serta pecundang sejati. Tapi bagiku aku adalah Alf dan Alf adalah aku, jadi inilah aku.
NB : Untuk semua mantan pacarku yang menganggap aku bodoh (jujur).

1 komentar:

  1. menarik.Dan kau kasar serta jujur.Bagi aku, kau hebat.Kerna bisa bicara terus dari hati kau. Dan tak perlu menjaga hati sesiapa. Aku juga harap aku bisa jadi sejujur kamu bila berbicara tentang sesuatu. Dan satu benda lagi. Kau istimewa dan jangan sia-siakannya :)

    BalasHapus

terima kasih sudah membaca dan memberikan komentar!