18 Agu 2011

Alf & Topi kesayangan


Ini kisah topi klasik yang sering ku kenakan dimana pun aku pergi (Kecuali kedalam WC), ternyata eh ternyata nih topi ada sejarahnya saudara-saudara. Dalam cerita kali ini aku akan menceritakan mengapa aku selalu suka pakai topi hitam bundar klasik, berikut sejarahnya…
Dari dulu kacamata memang benda yang paling aku suka, dan hingga hari ini pun aku banyak punya bermacam-macam kacamata. Selain kacamata aku juga suka menggunakan topi bundar klasik, dan dari dulu hingga sekarang, makan tahu sama bakwan, hampir semua orang-orang bilang, topi yang ku pakai ketinggalan zaman. Biji kuaci dimakan gorilla, hai sobat dan kawan ini masalah selera.

Inilah cerita tentang asal muasal topi bundar hitam yang sering ku kenakan, ibaratnya cinta, hal ini berawal dari sebuah rasa yang mengalir dari topi turun ke hati. Sebenanrnya topi bundar hitam selalu membuat aku teringat dengan sosok Ass, si bapak yang tidak mau di panggil bapak bila ketemu di jalan apalagi bila ada wanita cantik, topi ini topi kenang-kenangan yang membuat aku sering berpikir tentang perpisahan yang sudah lama terjadi di antara anak dan bapak.
Dalam beberapa kasus yang sering aku temukan, kebanyakan dari anak laki-laki tidak terlalu dekat dengan Bapaknya, mungkin karena membosankan, begitu juga dengan aku, tapi aku yang merasaakan banyak perbedaan dengan Ass mencoba untuk melakukan pendekatan yang sangat dekat hingga aku merasa kami benar-benar mirip, walau pun ujung-ujung tetap saja berbeda 180 derajat.
Topi bundar hitam klasik ini suatu penghormatan kepada Ass atas segala waktu yang telah diluangkannya untukku dulu, mengajarkan aku banyak hal, dari hal yang biasa hingga hal yang tidak biasa dan juga hal yang luar biasa. Mulai dari masalah perempuan, masalah sex dan masalah ciuman dan minum-minuman, begitu juga dengan perjalanan dan pertualangan kami yang sering aku rindukan. Walau aku sering mengeluhkan punya bapak yang sangat cerewet seperti dia, tapi tetap saja di dalam hati, aku selalu bersyukur pernah mengalami banyak hal aneh tapi berkesan yang belum tentu dialami oleh kebanyakan anak seumuranku.
Beberapa tahun yang lalu sebelum topi bundar hitam klasik jatuh ketanganku, Ass selalu memakainya kemana pun di pergi, topi yang tidak hanya ada satu itu memang kerap menjadi hal yang penuh pertanda, ciri khas yang dia miliki ternyata akhirnya jatuh juga kepada aku yang merupakan anaknya yang sangat tidak mirip dengan dirinya, tapi hari ini aku tersenyum ketika melihat bayanganku di cermin dengan topi itu, ternyata aku terlihat seperti Ass.
Setelah beberapa tahun tidak bertemu, dan akhirnya bisa bertemu dalam waktu yang singkat, ketika itu aku menggunakan topi yang mirip dengan apa yang digunakannya juga, jadi saat perpisahan itu terjadi lagi, kami bertukar topi hari itu, “kepalaku bertukar kedalam kepalanya” itu istilah yang sering kami ucapkan.
Itulah sedikit kisah tentang topi yang hingga hari ini masih aku kenakan di kepala, bahkan saat aku mengetik tulisan ini pun topi yang sama masih ada di kepalaku.
Ngomong-ngomong masalah topi bundar ini, beberapa bulan yang lalu ada kejadian lucu dengan topi bundar ini, kejadian ini terjadi di saat aku sendrian sedang menonton film di bioskop.
Yah, seperti biasanya, kacamatan dan topi bundar selalu menemaniku kemana pun aku berada, kejadian ini terjadi setelah pemutaran film selesai, karena sudah tak kuat lagi aku menahan kebelet pipis aku berlari menerobos orang-orang menuju toilet tapi sangat di sayangkan toilet laki-laki benar-benar penuh. Dan dengan gayaku yang masa bodoh aku masuk saja ke toilet perempuan, awalnya tidak apa-apa, tapi setelah aku masuk ke bilik dan selesai membuang air kencing yang pastinya sudah sangat banyak dan melimpah itu, ketika aku keluar aku berdiri berhadapan dengan seorang perempuan sexy yang terkejut ketika melihat aku, dia berteriak kencang sambil mendorongku kedalam bilik, aku yang juga terkejud langung saja menarik tangannya, alhasil, topiku terlepas dan masuk kelubang terjorok dan terbau yang pernah ada yaitu lubang toilet, sedangkan aku roboh telentang dengan posisi di tindih perempuan tadi. dan hebatnya kejadian itu malah terdiam lama, di mana perempuan tadi tidak bangkit atau menjauh dari pelukkanku, dan semua perempuan yang ada di kamar toilet itu terdiam memandang kearah kami dengan tatapan tak percaya.
Tapi ada beruntungnya hal itu terjadi, dengan kejadian itu aku bisa kenal dengan perempuan tadi, dia mulai akrab denganku dan mencucikan topi bundarku, setelah kejadian itu kami sempat beberapa kali bertemu, mulai dari pegang-pegangan tangan, dan mulai berani peluk-pelukan, hingga jika jalan berdua sering gandengan di pinggang, sampai-sampai banyak yang bertanya apakah itu pacarku, dengan santainya aku menjawab, “Ah, dia Cuma teman perempuanku,” tapi keakraban itu berahir ketika dia pindah ke Bandung bersama keluarganya, hal yang hingga hari ini tidak bisa ku lupakan, saat ciuman bibirnya menyentuh bibirku sambil memasang topi bundar di kepalaku.  Sunggu ciuman kasih sayng seorang sahabat yang sangat dekat.
Dari kejadian itu aku bisa mengambil pelajaran, jangan gunakan topi bundar saat masuk ke toilet, jangan masuk toilet perempuan sembarangan, di setiap kejadian akan selalu ada pelajaran yang bisa diambil contohnya saja, ketika kejadian seperti ini terjadi, dan jangan lupa, makan coklat sambil minum kopi ketika semua orang-orang yang di sayangi pergi jauh dari kita………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah membaca dan memberikan komentar!