29 Agu 2011

Hadiah Untuk warga Desa Rangkat dan diri saya sendiri


Tahun 2010 adalah tahun yang sangat berarti bagi saya. Di mana di tahun itulah aktivitas menulis saya menjadi super luar biasa produktif. Banyak waktu saya habiskan dengan menulis, terutama menulis cerpen-cerpen dalam genre yang beragam. Tahun 2010 itu juga saya mulai mengenal sebuah desa online yang bernama Desa Rangkat. Sebuah Desa yang berisikan orang-orang yang terdiri dari berbagai daerah di Indonesia akan tetapi tersatukan oleh hobi menulis serta merangkai kata.
Hingga suatu hari If Complicated pun tergagas dalam kepala saya. sebuah cerita cinta yang bersetingkan Desa Rangkat di tahun 1960. Desa Rangkat memanglah desa yang sangat sempurna untuk seting cerita ini. Desa Rangkat yang selalu hidup berdasarkan rangkaian kata yang membentuk kalimat lalu paragraf indah serta menyentuh hati.

Ketika pertama kali bergabung dengan Desa Rangkat saya langsung mendapatkan sambutan yang luar biasa mengejutkan. Saya adalah tipe orang yang sangat tertutup dan penyendiri, saya sempat heran “Tanpa pernah bertemu tapi terasa sangat dekat bagaikan saudara kandung”. Banyak hal unik yang saya lewati waktu itu, mulai dari bercerita secara live sampai dengan menemukan berbagai kegiatan rutin yang membuat semua warga menjadi semakin akrab.
Kenyataan yang di tawarkan dalam Desa Rangkat sangatlah kuat. Layaknya kehidupan nyata, masalah juga tidak pernah lepas dari kebersamaan kami di desa. Tapi sikap pendewasaan diri yang saya dapatkan secara perlahan di sana membuat saya semakin pintar dan sabar dalam menghadapi banyak masalah kehidupan.
Saya tak bisa memungkiri bahwa keberadaan If Complicated juga berasal dari semangat dan dukungan yang di berikan oleh warga desa yang luar biasa antusias. Masukan berupa komentar menjadikan cerita ini semakin yakin untuk saya selesaikan.
Peran-peran para warga di desa juga sangat lengkap dan membuat Desa semakin hidup. Mulai dari peran seorang Ibu, Ayah, Kakak, Adek, Paman, Pak Dosen serta Bu Guru  dan banyak  lagi peranan yang unik dan luar biasa. Kebetulan saat itu saya berperan sebagai penjaga villa di lereng pegunungan Naras. Peranan menajdi sebuah tanggung jawab yang menyenangkan, penggambaran lereng pengunungan Naras pun menjadi sesuatu yang saya garap atas keindahan yang akan saya pertanggung jawabkan.
Hingga akhirnya dalam If Complicated pun lereng pengunungan Naras menjadi seting paling sering saya tampilkan, terutama pada villa kembar yang menghadap kearah desa indah nan hijau.
Keunikan Desa rangkat tidak hanya sampai di situ saja. Walau Desa rangkat adalah desa fiksi tapi sejarah dan legenda desa masih tetap ada. Dalam If Complicated pun saya ada menuangkan beberapa legenda dan cerita masa lalu yang pernah terjadi di Desa Rangkat. Lengkaplah Desa rangkat menjadi desa yang tak pernah memiliki batasan untuk terus selalu berkarya dan merangkai kata-kata indah bak mutiara.
Terima kasih atas semua warga desa yang sangat luar biasa, terima kasih untuk kedekatan yang maya tapi selalu nyata. Walau saya tak pernah bertemu dengan salah satu dari kalian tapi saya percaya suatu saat nanti pertemuan nyata itu akan segera terealisasikan dalam kopdar yang selalu saya dambakan.
Terima kasih juga untuk Mbakku tercinta Arya Ningtyas dan juga Abangku Herry F yang telah menjadi inspirasi atas cerita cinta yang “entah mengapa” saya berpikir bahwa kalian berdua adalah pasangan tercocok yang pernah ada, dan pernah saya temukan di dalam sikap kalian yang saling malu-malu.
Terima kasih untuk warga Planet kenthir yang juga tak pernah lelah memberikan semangat serta penghilang stress di kepala ini.
Kepada semua pembaca. Saya ucapkan banyak terima kasih. Dengan ketulusan hati ini maka saya persembahkan sebuah novel yang berjudul If Complicated ini kepada .
Salam Asah-Asih-Asuh
Muara Pahu (Kutai Barat), 2011 

3 komentar:

  1. wooowww...selamaattttt yaaa...... *ada namau ga ya di novelnya*... ngarep.com...wkwkwkwkwk

    BalasHapus
  2. Alfi.... terus menulis yaa.... :) :)

    BalasHapus
  3. @Acik Muchtar : heeeheee mari kita berharap bersama2
    @Reni : selalu. ...menulis adalah terapi terbaik bagiku

    BalasHapus

terima kasih sudah membaca dan memberikan komentar!